Sang Tante Gemoy

birahi

Sengaja tidak kuhiraukan perkataan ibuku ini dan terus kukocok bagian tengah celana dalam ibuku, dan kurasakan memek ibuku benar-benar semakin basah, bahkan cenderung bertambah lengket dengan keluarnya lendir dari dalam vagina ibuku yang membasahi celana dalamnya.

Setelah kurasakan vagina ibuku benar-benar telah basah, dan becek, yang dapat kulihat jelas bagian memeknya tercetak jelas dari luar celana dalam, dengan kulirikkan mataku pada celana dalam ibuku, nyata sekali kalau ibu sudah benar-benar ingin, dan tidak tahan untuk kusetubuhi.

Sesudah hampir fivesex menit kugosok gosok bagian tengah celana dalam ibuku, sejurus kemudian lalu kujawab pertanyaan ibu tadi:

“bu, sebentar lagi rian akan mengakhiri keperjakaan rian ini di liang vaginamu riska sayangku, impian yang sudah selama beberapa tahun ini rian impikan riska ibuku, apakah riska sudah benar-benar rela untuk menerimaku rian anakmu ini sebagai suami, dan sekaligus ayah dari anak-anak kita kelak?

Ibuku lalu duduk di lantai, dan menatap wajahku lekat-lekat, kedua mata kamipun saling beradu. Dapat kulihat dari sorot mata ibuku bahwa ibu benar-benar mencintaiku, dan tak ingin kehilanganku.

Ibuku lalu berkata; “nak, kamu tidak usah meragukan kesungguhanku ini, riska sudah berjanji semenjak sekarang, riska bukan lagi hanya ibumu semata, melainkan riska ini sudah menjadi istrimu mas rian, dan siap untuk menjadi ibu dari anak-anakmu.”

Jujur nak, sebenarnya ibu sudah lama mengetahui tentang ketertarikanmu padaku ini anakku sayang, sejak kamu kelas one SMA dulu, ketika ibu akan mandi dan hanya memakai handuk untuk menutupi tubuh ibu ini, ibu tahu diam-diam kamu memperhatikan tubuh ibu ini dari kejauhan.

Semenjak saat itu ibu selalu berusaha untuk menggodamu dengan sengaja ibu mengenakan pakaian yang captivating untuk menarik perhatianmu, kadang-kadang saat kamu tidur ibu diam-diam masuk ke kamarmu nak, dan kamu sering mengigau dalam tidurmu bahwa kamu ingin berbuat mesum pada ibumu ini dengan mengintip ibu mandi.

Perlu kamu ketahui nak ibu sudah lama tidak pernah bersetubuh dengan ayahmu ini. Ayahmu terlalu sibuk dengan pekerjaannya, saat ibu mengajaknya untuk bercinta ayahmu selalu saja bilang “dik, aku capek, dan lelah mau tidur, lain kali saja iya bercintanya.” Ibu benar-benar kecewa dengan sikap ayahmu ini yang berubah luar biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *